Sabtu, 20 Mei 2017

GERAKAN 1.000.000 BIOPORI




Pusdiklatda Argasonya, 21 Mei 207. Aktiftas Pelatihan Jurnalistik Media Sosial Kwartir Daerah Jawa Timur Pusdiklatda Argasonya, Balong Bendo  Sidoarjo pagi ini adalah senam pagi dan dilanjutkan dengan pembuatan lobang biopori.  Pembuatan lubang biopori dimaksudkan untuk membantu penguraian tanah. Pada pembuatan lubang biopori ini membutuhkan alat untuk membuat lubang biopori ataupun bisa menggunakan linggis, dan terakhir adalah sampah organik.
Sampah organik sangat dibutuhkan untuk membantu penguraian tanah. Daun – daunan yang sudah gugurpun bisa digunakan, akan tetapi yang lebih baik penguraiannya adalah menggunakan sampah sisa makanan.Lubang yang baik untuk biopori ini adalah sedalam 6 (enam) cm. pembuatan biopori yang baik juga bisa dibuat di dekat parit atau selokan, karena ada aliran air. Karena diharapkan pembuatan lubang biopori ini dapat menangkap air hujan atau menyerap air hujan, yang nantinya semakin banyak air hujan diserap oleh tanah maka mengurangi bencana banjir. Air hujan bukan air permukaan yang dibiarkan mengalir kesungai lalu berakhir di laut, tetapi sebenarnya air hujan harus diserapkan kedalam tanah dengan salah satu caranya dengan membuat lubang biopori.
Pembuatan lubang biopori yang sangat mudah, tidak membutuhkan banyak waktu, pikiran dan tenaga. Adapun langkah – langah pembuatannya sebagai berikut :
1.       Menyiapkan alat pembuatan lubang (alat pembuat lubang biopori atau bisa menggunakan linggis, dll)
2.       Setelah kedalaman 6 (enam) cm sudah cukup untuk lobang biopori
3.       Siapkan sampah organik atau bisa menggunakan sisa makanan
4.       Masukkan sampah organik atau bisa menggunakan sisa makanan ke dalam lubang biopori yang telah di sediakan
5.       Tutup kembali dengan sampah organik lainnya (daun-daun yang sudah gugur)
6.       Setelah 3 bulan maka aka nada mahluk hidup (cacing) dalam bantuan penguraian tanah.
Betapa mudahnya pembuatan lubang biopori, dengan gerakan yang sederhana ini diharapkan dapat menjaga kelestarian kita.
Gerakan Pramuka Kwartir Daerah Jawa Timur telah telah memberikan perhatian khusus pada kegiatan pembuatan lubang biopori yang disampaikan secara khusus oleh Ketua Kwartir Daerah Jawa Timur pada Rapat Kerja Daerah (RAKERDA) tahun 2017. Tidak hanya disampaikan saja, tetapi Kak Syaifullah Yusuf sebagai Ketua Kwartir Daerah Jawa Timur langsung mempraktekkan pembuatan lubang biopori.
Selanjutnya, pada Kwartir Cabang Situbondo sendiri dapat turut serta dalam gerakan pembuatan lubang biopori yang diselingi pada setiap kegiatan, dan juga menyampaikan betapa pentingnya gerakan pembuatan lubang biopori. Kabupaten Situbondo telah melewati 2 (dua) bencana banjir, yaitu tahun 2002 dan tahun 2008

Pasca melewati bencana tersebut, Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Situbondo menginginkan pembuatan biopori dilakukan secara serentak pada tiap Kwartir Ranting maupun Gugusdepan yang nantinya dapat membantu pencegahan bencana banjir.
Gerakan pembuatan lubang biopori pada setiap Kwartir Ranting maupun Gugusdepan di Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Situbondo adalah mendukung gerakan Sejuta Biopori Pramuka Jawa Timur. Tidak membutuhkan biaya yang mahal untuk membantu kesuksesan gerakan sejuta biopori, kegiatan ini adalah bentuk dari kesadaran setiap individu terhadap lingkungan. Tidak hanya bisa memanfaatkan lingkungan, tapi bisa menjaga dan melestarikan lingkungan adalah harapan dari Gerakan Pramuka.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LOGO DAN TEMA HARI PRAMUKA KE 59 TAHUN 2020

Logo dan Tema Hari Pramuka ke 59 Assalamualaikum.Wr.Wb Semangat Pagi Kakak kakak ini adalah Logo dan Tema Hari Pramuka ke 59 tahun 2020....